Rabu, 20 April 2011

cerpen 'Always Be There' karya linda

Eka adalah seorang mahasiswi di sebuah uiversitas terkemuka di Jakarta. Dia memiliki pribadi tertutup karena penyakit jantung yang dideritanya sejak kecil. Tapi keadaan berubah sejak ia mengenal Rendy, seorang pembalap mobil. Rendy telah memberi nafas baru dalam hidupnya.

Hari ini, seusai balap, Rendy yang saat itu berhasil naik podium utama tiba-tiba ngajak Eka naik ke atas podium.
"Eka, aku sayang kamu, kamu mau jadi pacarku ?"
Eka tersipu malu, dia seneng tapi juga ragu, "Tapi Rend..."
"Aku akan terima semua kekurangan dan kelebihanmu...
"Iya, aku mau jadi pacarmu."

***

Rendy menjemput Eka di kampusnya. Hari ini mereka berencana nonton bareng.
"Kamu udah makan, Ka ?"
"Udah, emm... ini waktunya aku minum obat," Eka ngeluarin macam-macam obat dari tasnya.
Hati Rendy serasa teriris, "Andai aku bisa gantiin kamu, Ka..."
"Kamu ngomong apa sih ? dengan kamu selalu ada di sampingku itu udah cukup !"

Sesampainya di sana Rendy terus menggenggam tangan Eka, dia tak ingin kehilangan Eka, tidak sedetikpun ! Film dimulai, sebuah kisah cinta yang romantis. Rendy dan Eka sama-sama terharu dengan pengorbanan yang dilakuin sang cowok buat ceweknya, dia rela nglakuin segalanya demi cinta, termasuk mati !
"Andai aku bisa seperti dia, Ka..." batin Rendy.

Seusai nonton Rendy ngantar Eka pulang.
"Ka, aku ada sesuatu buat kamu..." Rendy mengeluarkan kotak kecil.
Ternyata isinya sepasang cincin, "Makasih, Rend..."
"Hati kita udah terikat satu sama lain."
"Iya, Rend..."
Rendy mengecup kening Eka, "Aku cinta kamu..."
"Me too..."

***

Eka sibuk membuat kue dibantu pembantunya, Bi Yem. Hari ini, dia berencana ngasih surprise buat Rendy yang ngerayain ultah.
"Gimana rasanya Bi ?"
"Hmm... enak, Non ! pokoknya top markotop !

Eka menuju rumah Rendy dianter sopirnya. Berkali-kali Eka mengetuk pintu rumah Rendy, tapi tak ada jawaban. Eka pun pulang dengan hati kesal. Kue yang udah dibuatnya dengan susah payah ia letakkan begitu saja di meja. Lagi kesel-keselnya, HP Eka berdering.
"Hallo sayang !" sapa suara diseberang sana.
"Rendy ???!!! kamu kemana aja sih ???!!!" Eka langsung meluapkan emosinya.
"Maaf, aku lagi di Bogor ada lomba..."
"Kok kamu nggak bilang ???!!! ini kan hari ultahmu masa kamu mau nglewatin tanpa aku ???!!!"
"Maaf, lombanya dadakan, ini acara amal sayang..."
Eka nggak mau ngedenger alasan apapun dari Rendy, dia menutup telepon begitu saja.

Beberapa saat kemudian, setelah hatinya mulai tenang,Fira baru sadar kalau dia udah nglewatin kesempatan buat ngucapin HBD buat orang yang dia cintai. Dia bergegas memencet no Rendy, tapi sayangnya lagi nggak aktif. Eka bener-bener kecewa pada dirinya sendiri.

***

Tengah malam, setelah balapan usai Rendy balik ke Jakarta di tengah hujan yang mengguyur dengan derasnya. Dia memacu mobilnya dengan kencang, berharap sampai di rumah Eka sebelum pukul 12 malam. Dia nggak mau nglewatin momen pergantian usianya tanpa Eka. Namun malang, beberapa meter sebelum sampai rumah kekasihnya, sebuah truk memotong jalan. Rendy yang terlanjur ngebut banting stir, mobilnya menabrak pembatas jalan.

Tiba-tiba saja, Eka terjaga dari tidurnya. Jantungnya yang udah lama nggak berasa sakit, mendadak sakit minta ampun. Eka berniat mengambil obat, tapi rasa sakitnya makin menjadi. Eka tak sadarkan diri. Papa dan mamanya membawa Eka ke rumah sakit.

Eka dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Dia mesti segera dioperasi. Padahal belum tentu ada donor jantung yang cocok untuknya.
"Pasien sangat kritis, dia harus segera dioperasi, tapi..." dokter menghentikan kata-katanya.
"Tapi kenapa, Dok ?" tanya papa Eka.
"Tapi saat ini belum ada donor jantung."
Papa Eka tertunduk lesu, sementara mamanya meneteskan air mata. Mereka berharap ada keajaiban untuk anak semata wayangnya.

Beberapa saat kemudian, keajaiban yang dinanti keluarga Eka datang juga. Ada donor jantung yang cocok untuk Eka. Dokter segera melakukan operasi.

***

Rendy mengajak Eka ke sebuah tempat yang sangat indah. Tempat yang asri, ditemani gemericik air sungai yang mengalir dan kicauan burung yang merdu.
"Kita di mana, Rend ?" tanya Eka bingung.
"Ini tempat kita bersatu, Ka..." jawab Rendy.
"Indah sekali Rend, kita akan bersama di sini selamanya kan ?" tanya Eka lagi.
"Iya, kita akan bersama, walau kau tak melihat ragaku, tapi aku selalu ada di dekatmu, jantung hatiku adalah milikmu, darahku mengalir bersama aliran darahmu, Ka... I will always be there for you..."
"Maksud kamu, Rend ?"
Rendy tak menjawab, perlahan tubuhnya mulai kabur, lalu hilang dari pandangan Eka.
Eka panik, "Rendy ! Rendy! Rendy !"

Mama dan papa Eka tersenyum melihat Eka membuka mata.
"Ma, Pa, Rendy mana ? dia di sini kan ?" tanya Eka khawatir.
"Tenang sayang, dia tadi ada di sini kok, tapi dia ada urusan, nanti juga balik," kata papa Eka sambil mengusap kening anaknya.

Eka telah lama ada di rumah sakit, kondisinya makin membaik, tapi kekasih yang ia tunggu tak juga datang.
"Sayang, kamu udah boleh pulang," kata mama Eka.
"Ma, aku cuma mau ketemu Rendy ! titik !" Eka bersikeras.
"Iya, bentar lagi kita ke tempat Rendy.

Mama Eka mengajak Eka ke tempat pemakaman. Tadinya Eka bingung, tapi setelah ngliat nama 'RENDY' di pusara makam, air mata Eka mulai terjatuh.
"Rendy sudah meninggal karena kecelakaan, dia mendonorkan jantungnya buatmu, Ka..." jelas mama Eka.
Mulut Eka terkunci, dia tak bisa berkata, hanya air mata dari hati yang terdalam yang mampu melukiskan hatinya.

-THE END-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar